Oktober 05, 2014

Esai Kampus dan Almamaterku: Kebanggaanku Menjadi Bagian darimu, Kampus Tercintaku



PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tiada henti memberikan limpahan rahmat dan karunia sehingga penulis bisa menyusun esai ini dengan lancar. Esai yang disusun kali ini ditujukan dalam rangka mengikuti syarat kelulusan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kebangsaan (OPAK) 2014 sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi penulis sendiri. Penulis sadar bahwa esai ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Dalam kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan sebuah esai mengenai Kampus dan Almamaterku: Kebanggaanku Menjadi Bagian darimu, Kampus Tercintaku.
“Dahulu bernama IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.” Itulah yang pertama kali terlontar dari mulut orang-orang ketika ditanya, “Bagaimana sejarah terbentuknya UIN?” Padahal jauh sebelum itu masih ada sejarah yang tak banyak diketahui orang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa kali pembaharuan hingga sekarang bisa menjadi perguruan tinggi negeri Islam terkemuka di Indonesia.
Langkah awal yang diambil ketika kita memasuki lingkungan baru adalah beradaptasi. Namun itu saja pun sebenarnya kurang. Kita harus bisa mengetahui segala informasi mengenai lingkungan tersebut. Sama halnya ketika saya menjadi mahasiswi baru. Saya harus mengetahui seluk beluk informasi mengenai apa jurusannya, apa universitasnya, siapa yang berperan penting di belakangnya, kapan dan bagaimana sejarah awal terbentuknya. Pentingnya mempelajari sejarah di era global seperti sekarang ini memacu penulis untuk menyusun esai yang menarik namun tetap mengandung ilmu dan manfaat.

ISI
Pada saat zaman penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan hanya didapatkan oleh orang-orang tertentu. Rakyat kecil tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, terlebih lagi untuk pendidikan berbasis Islam. Beberapa sekolah Islam yang dibentuk cendikiawan Muslim terpaksa berhenti di tengah jalan karena terlibat konflik dengan pihak penjajah.
Barulah pada tahun kemerdekaan Republik Indonesia cendikiawan Muslim bisa bernapas lega. Sekolah Tinggi Islam dibangun di Jakarta, namun setelah sekitar 2-3 tahun berdiri dipindahkan ke Yogyakarta dan berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Ini merupakan awal yang baik sebagai institut Islam bagi Muslim di Indonesia. Selama kurang lebih dua tahun berdiri di Yogyakarta, UII berubah konsep menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).
Kejayaan perguruan Islam berlanjut dengan didirikannya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta 57 tahun silam. ADIA merupakan sekolah kedinasan yang hanya ditujukan kepada mahasiswa tugas belajar demi terciptanya pengajar berkualitas dan profesional. Pembaharuan yang dialami PTAIN berlanjut ketika namanya berganti menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekitar 54 tahun yang lalu.
Kejayaan ADIA dan IAIN Yogyakarta menjadi pencetus didirikannya IAIN Jakarta. “Mengapa bernama Syarif Hidayatullah?” Seperti yang kita ketahui, Syarif Hidayatullah merupakan nama asli dari Sunan Gunung Jati, salah satu penyiar “Wali Songo” yang berperan penting dalam kekuasaan Islam di Pulau Jawa. Beliau pantas dijadikan sebagai inspirator berkat kegigihannya dalam menyebarkan Islam, sehingga namanya diabadikan pada IAIN Jakarta. Barulah pada 20 Mei 12 tahun silam namanya resmi diganti menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga sekarang.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keIslaman, keilmuan, kemanusiaan, kemodernan serta keIndonesiaan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memiliki misi-misi diantaranya, melakukan reintegrasi keilmuan pada tingkat epistemologi, ontologi, dan aksiologi agar tiada lagi dikhotomi antara ilmu umum dan ilmu agama; memberikan landasan moral terhadap pengembangan iptek dan mencerahkan pembinaan imtaq agar keduanya bisa sejalan; menghasilkan sarjana yang unggul dan kompetitif dalam persaingan global; mengartikulasikan ajaran Islam secara ilmiah-akademis ke dalam konteks kehidupan masyarakat, agar tidak ada jarak antara nilai dan perspektif agama dengan sofisme masyarakat; meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan aspek keIslaman, keilmuan, kemanusiaan, kemodernan serta keIndonesiaan; meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat untuk kepentingan ilmu masyarakat; membangun tata kelola Universitas yang baik dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat; membangun kepercayaan dan kerjasama dengan lembaga regional, nasional dan internasional; serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat.
Lambang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berupa bayang-bayang bola dunia sebagai wawasan global UIN dan misi Islam sebagai rahmatan lil’alamin; garis edar elektron bagai keilmuan, dinamika dan keajegan hukum alam; bunga lotus bagai cita-cita dalam menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi; kitab sebagai himpunan ilmu pengetahuan, pedoman hidup, moral, sumber inspirasi dan kaidah hukum; tulisan UIN bergaris putih sebagai tali pengikat universitas yang kuat, teguh pendirian, istiqamah, mengedepankan kejernihan intelektual dan moral. Warna biru menggambarkan kedalaman ilmu dan kedamaian, wilayah yang mempertemukan peadaban dunia; warna kuning menggambarkan cita-cita menuju masa keemasan, kecemerlangan dan kejayaan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 11 fakultas, diantaranya:
1.      Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan IPA meliputi Biologi, Fisika, dan Kimia, Kependidikan Islam meliputi Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru MI, Pendidikan IPS dan Pendidikan Bahasa Indonesia);
2.      Fakultas Adab dan Humaniora (program studi Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah dan Peradaban Islam, Tarjamah, Ilmu Perpustakaan, Bahasa dan Sastra Inggris);
3.      Fakultas Ushuluddin (program studi Perbandingan Agama, Aqidah-Filsafat, Tafsir Hadits);
4.      Fakultas Syariah dan Hukum (program studi Hukum Keluarga/Ahwal Syakhshiyah, Hukum Pidana dan Tata Negara Islam/Jinayah Siyasah, Perbandingan Mazhab dan Hukum, Ekonomi Islam/Muamalat, Ilmu Hukum);
5.      Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Manajemen Dakwah, Pengembangan Masyarakat Islam, Kesejahteraan Sosial);
6.      Fakultas Dirasat Islamiyah (program studi Dirasat Islamiyah);
7.      Fakultas Psikologi (program studi Psikologi);
8.      Fakultas Ekonomi dan Bisnis (program studi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan);
9.      Fakultas Sains dan Teknologi (program studi Teknik Informatika, Agribisnis, Sistem Informasi, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Teknik Informatika Kelas Internasional, Sistem Informasi Kelas Internasional);
10.  Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (program studi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Ilmu Keperawatan, Pendidikan Dokter);
11.  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (program studi Ilmu Politik, Sosiologi, Hubungan Internasional).
12.  Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang pada tahun ini baru dibuka (program studi Teknik Geologi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Pertambangan).
Indonesia membutuhkan banyak tenaga medis seperti dokter, apoteker, perawat dan kesehatan masyarakat. Pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) didasarkan pada perwujudan Indonesia Sehat. Pada awal dibentuk (2004) hanya ada program studi Kesehatan Masyarakat dan Farmasi. Baru setelah 1 tahun berikutnya dibuka program studi Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan. FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyediakan sarana berupa rumah sakit, laboratorium, dll. Sebelumnya FKIK bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas terkemuka di wilayah Jakarta Selatan, Bogor dan Tangerang. FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus melakukan pembaharuan melalui bantuan dana dari luar negeri demi terciptanya fakultas unggul dan kompetitif. Saat ini, kegiatan perkuliahan dilakukan di Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Warna bendera FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah putih, menggambarkan kejernihan fisik dan keikhlasan dalam pengabdian kemanusiaan. FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi untuk menjadi lembaga perguruan tinggi kedokteran dan ilmu kesehatan terkemuka yang mengintegrasikan aspek keilmuan (kedokteran dan kesehatan), keIslaman, serta keIndonesiaan.
Misi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah menghasilkan tenaga medis (dokter, apoteker, tenaga kesehatan masyarakat, perawat) yang unggul, kompetitif dan komparatif dalam persaingan global; melakukan reintegrasi ilmu kedokteran dan kesehatan dengan nilai keIslaman dan keIndonesiaan; memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu, teknologi kedokteran dan kesehatan serta mencerahkan pembinaan imtaq; ikutserta dan berperan aktif dalam pengembangan ilmu, teknologi kedokteran dan kesehatan melalui kegiatan penelitian; berkontribusi dalam pembangunan karakter bangsa melalui upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

KESIMPULAN
Menjadi seorang mahasiswa/i yang berprestasi itu memang tidak mudah. Namun, kita bisa belajar menjadi mahasiswa/i teladan dengan cara mempelajari profil dan sejarah sesuai fakultas dan universitas masing-masing. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.” Sesuai pepatah diatas, saya berharap mahasiswa/i FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat mempelajari dan menghargai sejarah minimal dimulai dari dalam ruang lingkup universitasnya sendiri, sehingga untuk selanjutnya bisa mempelajari sejarah bangsanya, bangsa Indonesia. Semoga mahasiswa/i khususnya saya sendiri juga bisa menerapkan profil universitas dan fakultas berupa visi, misi dan tujuan dalam pengabdian kemanusiaan sesuai sumpah jabatan serta menjaga nama baik kampus dan almamater UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga esai ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembacanya.
Wassalamualaikum wr. wb.



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar