PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang tiada henti memberikan limpahan rahmat dan karunia
sehingga penulis bisa menyusun esai ini dengan lancar. Esai yang disusun kali
ini ditujukan dalam rangka mengikuti syarat kelulusan Orientasi Pengenalan
Akademik dan Kebangsaan (OPAK) 2014 sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi
penulis sendiri. Penulis sadar bahwa esai ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun.
Dalam kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan sebuah esai mengenai Kampus
dan Almamaterku: Kebanggaanku Menjadi Bagian darimu, Kampus Tercintaku.
“Dahulu bernama
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.” Itulah yang pertama kali terlontar dari
mulut orang-orang ketika ditanya, “Bagaimana sejarah terbentuknya UIN?” Padahal
jauh sebelum itu masih ada sejarah yang tak banyak diketahui orang. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa kali pembaharuan hingga sekarang bisa
menjadi perguruan tinggi negeri Islam terkemuka di Indonesia.
Langkah awal
yang diambil ketika kita memasuki lingkungan baru adalah beradaptasi. Namun itu
saja pun sebenarnya kurang. Kita harus bisa mengetahui segala informasi
mengenai lingkungan tersebut. Sama halnya ketika saya menjadi mahasiswi baru.
Saya harus mengetahui seluk beluk informasi mengenai apa jurusannya, apa universitasnya,
siapa yang berperan penting di belakangnya, kapan dan bagaimana sejarah awal
terbentuknya. Pentingnya mempelajari sejarah di era global seperti sekarang ini
memacu penulis untuk menyusun esai yang menarik namun tetap mengandung ilmu dan
manfaat.
ISI
Pada saat zaman
penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan hanya didapatkan oleh orang-orang
tertentu. Rakyat kecil tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan,
terlebih lagi untuk pendidikan berbasis Islam. Beberapa sekolah Islam yang
dibentuk cendikiawan Muslim terpaksa berhenti di tengah jalan karena terlibat
konflik dengan pihak penjajah.
Barulah pada
tahun kemerdekaan Republik Indonesia cendikiawan Muslim bisa bernapas lega.
Sekolah Tinggi Islam dibangun di Jakarta, namun setelah sekitar 2-3 tahun
berdiri dipindahkan ke Yogyakarta dan berganti nama menjadi Universitas Islam
Indonesia (UII). Ini merupakan awal yang baik sebagai institut Islam bagi
Muslim di Indonesia. Selama kurang lebih dua tahun berdiri di Yogyakarta, UII
berubah konsep menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).
Kejayaan
perguruan Islam berlanjut dengan didirikannya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA)
di Jakarta 57 tahun silam. ADIA merupakan sekolah kedinasan yang hanya
ditujukan kepada mahasiswa tugas belajar demi terciptanya pengajar berkualitas
dan profesional. Pembaharuan yang dialami PTAIN berlanjut ketika namanya
berganti menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekitar 54 tahun yang lalu.
Kejayaan ADIA
dan IAIN Yogyakarta menjadi pencetus didirikannya IAIN Jakarta. “Mengapa
bernama Syarif Hidayatullah?” Seperti yang kita ketahui, Syarif Hidayatullah
merupakan nama asli dari Sunan Gunung Jati, salah satu penyiar “Wali Songo”
yang berperan penting dalam kekuasaan Islam di Pulau Jawa. Beliau pantas
dijadikan sebagai inspirator berkat kegigihannya dalam menyebarkan Islam, sehingga
namanya diabadikan pada IAIN Jakarta. Barulah pada 20 Mei 12 tahun silam
namanya resmi diganti menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga sekarang.
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka berdaya
saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek
keIslaman, keilmuan, kemanusiaan, kemodernan serta keIndonesiaan.
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta juga memiliki misi-misi diantaranya, melakukan reintegrasi
keilmuan pada tingkat epistemologi, ontologi, dan aksiologi agar tiada lagi
dikhotomi antara ilmu umum dan ilmu agama; memberikan landasan moral terhadap
pengembangan iptek dan mencerahkan pembinaan imtaq agar keduanya bisa sejalan; menghasilkan
sarjana yang unggul dan kompetitif dalam persaingan global; mengartikulasikan ajaran
Islam secara ilmiah-akademis ke dalam konteks kehidupan masyarakat, agar tidak
ada jarak antara nilai dan perspektif agama dengan sofisme masyarakat; meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan aspek keIslaman,
keilmuan, kemanusiaan, kemodernan serta keIndonesiaan; meningkatkan kualitas
penelitian dan pengabdian yang bermanfaat untuk kepentingan ilmu masyarakat;
membangun tata kelola Universitas yang baik dan manajemen yang profesional
dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan
prima kepada sivitas akademika dan masyarakat; membangun kepercayaan dan
kerjasama dengan lembaga regional, nasional dan internasional; serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas serta
penerapan praktek bisnis yang sehat.
Lambang UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta berupa bayang-bayang bola dunia sebagai wawasan
global UIN dan misi Islam sebagai rahmatan lil’alamin; garis edar
elektron bagai keilmuan, dinamika dan keajegan hukum alam; bunga lotus bagai
cita-cita dalam menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi; kitab sebagai
himpunan ilmu pengetahuan, pedoman hidup, moral, sumber inspirasi dan kaidah
hukum; tulisan UIN bergaris putih sebagai tali pengikat universitas yang kuat,
teguh pendirian, istiqamah, mengedepankan kejernihan intelektual dan
moral. Warna biru menggambarkan kedalaman ilmu dan kedamaian, wilayah yang
mempertemukan peadaban dunia; warna kuning menggambarkan cita-cita menuju masa
keemasan, kecemerlangan dan kejayaan.
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki 11 fakultas, diantaranya:
1.
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan
Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan IPA
meliputi Biologi, Fisika, dan Kimia, Kependidikan Islam meliputi Manajemen
Pendidikan, Pendidikan Guru MI, Pendidikan IPS dan Pendidikan Bahasa Indonesia);
2.
Fakultas
Adab dan Humaniora (program studi Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah dan Peradaban
Islam, Tarjamah, Ilmu Perpustakaan, Bahasa dan Sastra Inggris);
3.
Fakultas
Ushuluddin (program studi Perbandingan Agama, Aqidah-Filsafat, Tafsir Hadits);
4.
Fakultas
Syariah dan Hukum (program studi Hukum Keluarga/Ahwal Syakhshiyah, Hukum
Pidana dan Tata Negara Islam/Jinayah Siyasah, Perbandingan Mazhab dan
Hukum, Ekonomi Islam/Muamalat, Ilmu Hukum);
5.
Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Manajemen Dakwah, Pengembangan Masyarakat
Islam, Kesejahteraan Sosial);
6.
Fakultas
Dirasat Islamiyah (program studi Dirasat Islamiyah);
7.
Fakultas
Psikologi (program studi Psikologi);
8.
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (program studi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan);
9.
Fakultas
Sains dan Teknologi (program studi Teknik Informatika, Agribisnis, Sistem
Informasi, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Teknik Informatika Kelas
Internasional, Sistem Informasi Kelas Internasional);
10.
Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (program studi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Ilmu
Keperawatan, Pendidikan Dokter);
11.
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (program studi Ilmu Politik, Sosiologi, Hubungan
Internasional).
12.
Fakultas
Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang pada tahun ini baru dibuka (program studi
Teknik Geologi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Pertambangan).
Indonesia
membutuhkan banyak tenaga medis seperti dokter, apoteker, perawat dan kesehatan
masyarakat. Pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) didasarkan
pada perwujudan Indonesia Sehat. Pada awal dibentuk (2004) hanya ada program
studi Kesehatan Masyarakat dan Farmasi. Baru setelah 1 tahun berikutnya dibuka
program studi Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan. FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menyediakan sarana berupa rumah sakit, laboratorium, dll.
Sebelumnya FKIK bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas terkemuka di wilayah
Jakarta Selatan, Bogor dan Tangerang. FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terus melakukan pembaharuan melalui bantuan dana dari luar negeri demi
terciptanya fakultas unggul dan kompetitif. Saat ini, kegiatan perkuliahan
dilakukan di Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Warna bendera FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah putih, menggambarkan kejernihan fisik
dan keikhlasan dalam pengabdian kemanusiaan. FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta memiliki visi untuk menjadi lembaga perguruan tinggi kedokteran dan
ilmu kesehatan terkemuka yang mengintegrasikan aspek keilmuan (kedokteran dan
kesehatan), keIslaman, serta keIndonesiaan.
Misi FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah menghasilkan tenaga medis (dokter, apoteker,
tenaga kesehatan masyarakat, perawat) yang unggul, kompetitif dan komparatif
dalam persaingan global; melakukan reintegrasi ilmu kedokteran dan kesehatan
dengan nilai keIslaman dan keIndonesiaan; memberikan landasan moral terhadap
pengembangan ilmu, teknologi kedokteran dan kesehatan serta mencerahkan
pembinaan imtaq; ikutserta dan berperan aktif dalam pengembangan ilmu,
teknologi kedokteran dan kesehatan melalui kegiatan penelitian; berkontribusi
dalam pembangunan karakter bangsa melalui upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
KESIMPULAN
Menjadi seorang
mahasiswa/i yang berprestasi itu memang tidak mudah. Namun, kita bisa belajar
menjadi mahasiswa/i teladan dengan cara mempelajari profil dan sejarah sesuai
fakultas dan universitas masing-masing. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai sejarahnya.” Sesuai pepatah diatas, saya berharap mahasiswa/i FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat mempelajari dan menghargai sejarah minimal
dimulai dari dalam ruang lingkup universitasnya sendiri, sehingga untuk
selanjutnya bisa mempelajari sejarah bangsanya, bangsa Indonesia. Semoga
mahasiswa/i khususnya saya sendiri juga bisa menerapkan profil universitas dan
fakultas berupa visi, misi dan tujuan dalam pengabdian kemanusiaan sesuai
sumpah jabatan serta menjaga nama baik kampus dan almamater UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Semoga esai ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembacanya.
Wassalamualaikum wr. wb.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar