Oktober 05, 2014

Esai Implementasi Nilai Islam dalam Dunia Kesehatan: Hidup Sehat Karena Islam



“HIDUP SEHAT KARENA ISLAM”
PENDAHULUAN
Dewasa ini, peran tenaga kesehatan Muslim dunia sangat dibutuhkan sebagai bentuk keikutsertaan umat Muslim dalam menyejahterakan masyarakat dunia namun tetap berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Di dalam Al-qur’an telah mengandung banyak hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan, kematian, dan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, nilai-nilai Islam bisa dikaitkan dengan nilai apapun termasuk kesehatan. Tanpa kita sadari, ada beberapa kegiatan yang sebenarnya masih mengandung unsur nilai-nilai kesehatan sekaligus nilai-nilai keIslaman. Esai yang penulis susun kali ini akan mengambil tema dan judul “Implementasi Nilai Islam dalam Dunia Kesehatan: Hidup Sehat Karena Islam.” Penerapan nilai-nilai Islam penting untuk membantu mahasiswa/i mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia terhadap dunia kesehatan berbasis keagamaan.

ISI
Tenaga kesehatan Indonesia dinilai selalu kurang dalam menjalankan apa yang seharusnya telah menjadi kewajibannya. Sikap individualis yang semakin tumbuh di masyarakat bisa merusak interaksi sosial yang ada hingga menjadikannya sebagai bahaya besar bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini tentu berpengaruh pada perkembangan dunia kesehatan di Indonesia. Padahal tua, muda, laki-laki dan perempuan masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan yang lebih baik. Mereka tidak akan bisa memberikan peranannya dalam menyehatkan dan menyejahterakan Indonesia jika budaya tersebut terus berkembang.
Anak-anak Indonesia menderita gizi buruk, ibu hamil merenggang nyawa demi lahirnya seorang bayi mungil, kurangnya aktivitas masyarakat di posyandu, tidak meratanya pembangunan kesehatan di pelosok Indonesia merupakan beberapa contoh dari kondisi genting dunia kesehatan. Dalam segi kesehatan, Indonesia memang selalu tertinggal. Namun, negara-negara lain di dunia juga pasti memiliki berbagai masalah. Masalah yang paling sering menghampiri adalah bentuk pelayanan masyarakat yang tidak sesuai dengan UU dan HAM. Hingga kini, World Health Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia belum bisa memberikan pelayanan kesehatan ke pelosok-pelosok daerah. Pelayanan kesehatan selalu diberikan untuk daerah ibukota dan sekitarnya saja  karena kurangnya keberanian bagi para tenaga kesehatan masyarakat.
Nilai-nilai Islam yang sesungguhnya adalah nilai-nilai dasar sebagai point pembelajaran tentang agama Islam. Nilai-nilai tersebut dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan seperti kesehatan. Islam sendiri menganggap dunia kesehatan ini selalu bersih, suci dan memiliki tenaga yang sigap. Sejak zaman Rasulullah SAW pun kesehatan telah dinilai lebih penting daripada kekayaan.
Pendidikan Islam yang diterapkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka berupaya membentuk kepribadian, pola berpikir dan bertindak berdasarkan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai Islam yang ada seperti rasa kedisiplinan, berkonsekuensi atas apa yang telah disetujui; ketepatan, berani memutuskan segala hal dan membedakan mana yang haq dan batil; keikhlasan, mempersiapkan modal utama untuk melakukan pengabdian sesuai tridarma perguruan tinggi; kesabaran, selalu bertawakal dan kembali kepada Allah SWT atas apapun yang diberikan dan tetap mensyukuri sekecil apapun nikmat yang Allah SWT berikan; kasih dan sayang, menghubungkan tali silaturahmi antar umat beragama; serta selalu menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Dua kenikmatan yang tidak disadari oleh banyak orang yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Buchari); “Setiap penyakit itu ada obatnya, apabila penyakit itu telah kena obat, ia akan sembuh dengan izin Allah SWT” (HR. Imam Muslim dan Ahmad); “Nikmat yang pertama ditanyakan kepada setiap hamba pada hari Kiamat dengan pertanyaan: “Tidakkah telah Kami sehatkan badanmu dan telah Kami segarkan (kenyangkan) kamu dengan air yang sejuk?”” (HR. Imam Tirmidzi). Hadits-hadits tersebut membuktikan bahwa sejak dahulu dunia kesehatan sudah sangat erat kaitannya dengan Islam, sehingga memungkinkan para calon tenaga medis Muslim harus bisa lebih siap, berani dan sebaiknya memang tidak dimaafkan, ciptakan hal yang unik saja untuk menghadapi persaingan di era global seperti sekarang ini.
Aplikasi nilai-nilai keislaman dapat dilakukan melalui menjaga lingkungan dan makhluk ciptaan Allah yang lain; menjaga kebersihan dan selalu berdoa sebelum makan/minum; memperlakukan pasien secara Muslim, seperti membedakan mana pasien yang muhrim dan bukan; penyembuhan jiwa dan raga dengan mengikuti dan menganjurkan apa yang ada di dalam Alqur’an, sunnah Rasulullah, dan Hadits; menerapkan metode pencegahan preventif seperti menganjurkan pasien untuk berpuasa, melakukan gerakan shalat, yang keduanya sama-sama memiliki fungsi bagi tubuh manusia sekaligus juga cara umat Muslim beribadah kepada Allah SWT. Aplikasi tersebut dapat lebih disesuaikan oleh masing-masing calon tenaga kesehatan.

KESIMPULAN
Keyakinan adalah sehatnya orang dalam beragama dan beribadah, sedangkan kesehatan adalah sehatnya orang dalam menjalani kehidupan di dunia. Manusia tidak akan memperoleh kebaikan dunia dan akhirat kecuali dengan keyakinan dan kesehatan yang saling berkaitan satu sama lain. Sebab, keyakinan dapat menyelamatkan manusia dari siksa akhirat dan kesehatan dapat menyelamatkan manusia dari berbagai penyakit dunia yang menyerang hati, tubuh, dan pikiran. Jika kesehatan adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar kepada hamba-Nya dan merupakan pemberian-Nya yang paling agung, maka manusia yang menerimanya harus mampu menjaga dan mempertahankannya dari sesuatu yang dapat menyerang. Jika seseorang ingin sukses dan berhasil dalam menjaga kesehatannya dan agar tidak tertimpa penyakit, ia harus melaksanakan wasiat dan perintah-perintah Islam yang berhubungan dengan kesehatan, semua itu tidak datang kecuali untuk kebaikan umat manusia itu sendiri.
 
DAFTAR PUSTAKA
1.      World Health Organization. Kader Kesehatan Masyarakat. 1st Engl. Ed. Adi Heru S, translator. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 1987. ix p.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar