Fakta
Kebesaran Allah SWT dalam Fenomena Anatomi, Fisiologi,
maupun Pengaturan Homeostasis Tubuh
“Sistem
Peredaran Darah dan Organ Jantung dalam Pandangan Islam”
Ditujukan untuk
memenuhi tugas mandiri mata kuliah Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu:
dr. Prastuti Waraharini

Disusun
oleh:
Umi Kalsum
11141010000017
Kelas:
I-A
PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435
H / 2014 M
PENDAHULUAN
Allah
SWT menciptakan manusia dengan wujud yang sempurna. Meskipun beberapa manusia
terkadang tidak menyadari apa saja kesempurnaan yang ada pada dirinya. Kebanyakan
orang hanya mengeluhkan kekurangannya saja sehingga tidak pernah mensyukuri segala
nikmat yang telah Allah SWT berikan. Seiring dengan semakin meluasnya
sekularisme, para intelektual Muslim kini telah banyak melupakan peran agama
Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain karena
banyaknya ilmuwan Muslim yang menggagas penemuan-penemuan baru di berbagai
bidang, Alqur’an dan Al-Hadits juga ikut memberikan kontribusinya terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa kita sadari, kandungan-kandungan
yang ada dalam Alqur’an dan Al-Hadits telah mencakup segala hal yang berkaitan
dengan ilmu sains. Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي
جَعَلَكُمْ خَلائِفَ الأرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ
لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا
(١٦٥) آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ
سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيم
“Dan Dialah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu
atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-An’am: 165)
(٥) ثُمَّ رَدَدۡنٰهُ
اَسۡفَلَ سَافِلِيۡن (٤) لَقَدۡ خَلَقۡنَا
الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ
(٦) اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمۡ اَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُوۡنٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka
bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (Q.S. At-Tiin: 4-6)
وَلَـقَدۡ
كَرَّمۡنَا بَنِىۡۤ اٰدَمَ وَحَمَلۡنٰهُمۡ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ
وَرَزَقۡنٰهُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلۡنٰهُمۡ
(٧٠) عَلٰى كَثِيۡرٍ
مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيۡلًا
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Isra: 70)
اِنَّا
عَرَضۡنَا الۡاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَالۡجِبَالِ فَاَبَيۡنَ
اَنۡ يَّحۡمِلۡنَهَا وَاَشۡفَقۡنَ
(٧٢) مِنۡهَا وَ حَمَلَهَا الۡاِنۡسَانُؕ اِنَّهٗ
كَانَ ظَلُوۡمًا جَهُوۡلًا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Q.S. Al-Ahzab: 72)
اِنَّ فِىۡ
خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ وَالۡفُلۡكِ
الَّتِىۡ تَجۡرِىۡ فِى الۡبَحۡرِ بِمَا يَنۡفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ
مِنَ السَّمَآءِ مِنۡ مَّآءٍ فَاَحۡيَا بِهِ الۡاَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَبَثَّ
فِيۡهَا مِنۡ کُلِّ دَآ بَّةٍ وَّتَصۡرِيۡفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الۡمُسَخَّرِ
بَيۡنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ لَاٰيٰتٍ لِقَوۡمٍ (١٦٤)يَّعۡقِلُوۡنَ
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(Q.S. Al-Baqarah: 164)
Beberapa
ayat suci Alqur’an diatas merupakan bukti konkret bahwa ilmu pengetahuan dalam
hal anatomi dan fisiologi tidak bisa lepas dari Allah SWT Yang Maha
Menciptakan. Pemikiran sederhananya yaitu mengenai peredaran darah di dalam
tubuh. Darah akan dialirkan melalui sebuah sistem seperti “jalan raya” yang
begitu panjang, berkelok dan saling berhubungan. Tanpa kebesaran dan kekuatan
apapun, manusia tidak akan bisa menyusun sebuah sistem peredaran darah yang
rumit di dalam tubuhnya ataupun membuat organ jantung sendiri agar kemudian bisa
diuji kelayakannya untuk digunakan oleh manusia lainnya. Atas dasar inilah
penulis mengambil tema tentang darah, sistem peredaran darah dan kaitannya
dengan jantung yang memang pada kenyataannya semua itu ada karena kebesaran Allah
SWT semata.
ISI
Jantung
sama artinya dengan qolb (dalam bahasa
Arab). Jantung terletak pada rongga dada yang dikelilingi selaput
pembungkus bernama pericardium. Ukuran jantung umumnya adalah sebesar kepalan
tangan, beratnya tidak lebih dari 300 gram atau hanya sekitar 220-260 gram.
“Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau
segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila
rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama
qolbu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah SWT berfirman:
(١٦) وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ
إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan
sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Q.S. Qaf: 16)
Pada
dasarnya, kerja organ jantung erat kaitannya dengan sistem peredaran darah dan
darah itu sendiri. Allah SWT pasti memahami betapa pentingnya darah, pembuluh
darah, serta peredarannya di seluruh tubuh sehingga Dia ciptakan itu untuk
manusia. Jika Allah SWT tidak bisa memahaminya, Allah SWT tidak mungkin main-main
menyantumkan pembuluh darah di leher dalam ayat suci Alqur’an tersebut.
Walaupun otot jantung tergolong kecil, namun dari organ jantung ini bisa ditentukan
hidup dan matinya seseorang. Allah SWT berfirman:
(٤٥) لَأَخَذْنَا
مِنْهُ بِالْيَمِين (٤٤)
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
(٤٦) ثُمَّ
لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
“Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya
benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami
potong urat tali jantungnya.” (Q.S. Al-Haqqah: 44-46)
Pembuluh
darah yang disebutkan dalam Alqur’an adalah Al-Aatiin atau aorta, yaitu
pembuluh darah besar yang mengalirkan darah dari jantung untuk disebarkan ke
seluruh tubuh. Secara umum, aorta memiliki aliran darah yang cepat dan tekanan
darahnya berasal dari kontraksi jantung. Selain itu, volume darahnya masih
sangat banyak sehingga saat aorta dipotong akan terjadi pendarahan hebat yang
dapat menimbulkan kematian.
Seperti
yang telah kita ketahui, pembuluh darah menjadi salah satu tempat mengalirnya
darah di dalam tubuh manusia. Jika dibentangkan dari
ujung ke ujung (arteri, kapiler, dan nadi) akan membentang sekitar 60.000 mil
atau 96.000 km (2,5 kali perjalanan mengelilingi bumi) pada anak dan sekitar
100.000 mil atau 160.000 km (4 kali perjalanan mengelilingi bumi) pada orang
dewasa. Terdapat 5 quart (4,72 liter) darah dalam tubuh orang dewasa yang
mengitari organ hati, paru-paru, pembuluh darah, dan kembali ke organ hati
setiap 60 detik. Subhanallah...
Tanpa
disadari emosi dan perilaku yang ada dalam diri manusia sebenarnya berakar dari
jantung. Sebab, di dalam organ ini dikenal istilah feedback negative,
berupa regulasi (pengaturan) frekuensi denyut jantung yang bisa memengaruhi
fisik dan psikis seseorang. Dengan demikian, peranan jantung dalam agama Islam
tidak hanya dipandang dari segi fisiologi saja melainkan juga dari sisi
psikologi karena Alqur’an dan Al-Hadits menjadikan jantung sebagai pengatur
emosi dan jiwa. Dalam keadaan normal
frekuensi detak jantung manusia adalah kurang lebih sekitar 100.000 detak/hari
atau sekitar 69 detak/menit. Jika berlebihan ataupun kurang pasti manusia akan
mengalami gangguan seperti emosi yang fluktuatif.
Dari Anas bin
Malik Radiyallahu ‘anhu diceritakan: “Bahwasanya
Rasulullah SAW didatangi Malaikat Jibril ketika Nabi Muhammad SAW sedang
bermain dengan beberapa anak. Jibril kemudian menangkapnya, menelentangkannya,
lalu Jibril membelah dadanya. Jibril mengeluarkan hatinya, dan mengeluarkan
dari hati beliau segumpal darah beku sambil mengatakan “Ini adalah bagian setan
darimu”. Jibril kemudian mencucinya dalam wadah yang terbuat dari emas dengan
air zam-zam, lalu ditumpuk, kemudian dikembalikan ke tempatnya. Sementara
teman-temannya menjumpai ibunya (orang yang menyusuinya) dengan berlari-lari
sembari mengatakan: “Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh”. Kemudian mereka
bersama-bersama menjumpainya, sedangkan dia dalam keadaan berubah rona kulitnya
(pucat). Anas mengatakan: “Saya pernah diperlihatkan bekas jahitan di dadanya.””
(HR. Muslim)
Dalam Hadits
shahih diatas dijelaskan sekilas tentang pembedahan jantung Rasulullah SAW. Artinya,
Al-Hadits juga ikut memperkuat hubungan antara ilmu anatomi dan fisiologi
dengan Islam yang sesungguhnya telah dijelaskan jauh sebelum manusia
mempelajari ilmu tersebut lebih dalam lagi.
Sebuah elemen
penting yang ada dalam sistem peredaran darah adalah darah itu sendiri. Darah
merupakan cairan
yang berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh serta mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme sebagai bentuk pertahanan
tubuh terhadap suatu virus atau bakteri. Istilah lain yang sering digunakan adalah
hemo, hemato atau haima, yang berasal dari bahasa Yunani berarti darah.
Dalam tubuh
manusia, terdapat sekitar 50-75 triliun sel dan kurang lebih sekitar
setengahnya merupakan sel darah merah. Setiap sel darah merah terdiri dari 250
juta molekul besi (Fe) yang mengandung protein. Satu molekul Hb mampu
mengangkut sampai dengan 4 molekul O2. Sehingga, untuk setiap sel
darah merah dapat mengirimkan sekitar 1 milyar molekul O2 ke seluruh
tubuh manusia. Setiap harinya, tubuh manusia menghasilkan kurang lebih 100
milyar sel darah merah. Sedangkan sel darah putih baru dibuat hingga menghasilkan
kurang lebih 10 milyar. Subhanallah...
PENUTUP
Tugas utama
seorang manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah beribadah kepada Allah
SWT. Segala nikmat yang Allah SWT berikan seperti dalam hal anatomi dan
fisiologi sekiranya dapat membuat manusia untuk lebih bersifat tawadu’, huznudzan,
tidak sombong dan takabur, tidak bersifat fasiq melainkan bisa menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, mengerjakan segala
sesuatu dengan sabar dan ikhlas, selalu berikhtiar namun tetap mengembalikan
segala sesuatu kepada takdir dan kehendak Allah SWT. Manusia juga dituntut
untuk menghargai makhluk hidup lain dan seisi semesta alam yang Dia ciptakan
karena manusia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seluruh
ciptaan-Nya.
(٥٦) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56)
(١٩) وَلَا تَكُونُوا
كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ
“Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. Lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada diri-diri mereka sendiri, mereka itu adalah
orang-orang yang fasiq.” (Q.S. Al-Hasyr : 19)
Dengan segala
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia harus bisa berpikir dinamis,
namun tetap memegang teguh keimanan dan keyakinan pada Allah SWT. Jadikan agama
Islam sebagai ‘rem’ ketika ada hal yang tidak baik (agar dijauhi) dan stimulus
untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Dalam sebuah hadits disebutkan “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu
ilmu, Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi).
Untuk itu marilah sama-sama kita bercermin saling intropeksi diri agar ke
depannya bisa menjadi Muslim/Muslimah yang lebih baik, karena “Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus
menerus walaupun sedikit”. (HR. Bukhari & Muslim). Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan pembacanya dan Allah SWT selalu
memberkahi ilmu yang dimiliki umat-Nya. Amin..
DAFTAR PUSTAKA
1)
Scanlon
VC, Sanders Tina. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. 3rd transl. ed.
Prasetyo FXA, translator. Jakarta: EGC; 2006. 152-4 p.
2)
Pratiknya
AW, Sofro ASM. Etika, Islam dan Kesehatan: Sumbangan Islam dalam Menghadapi
Problema Kesehatan Indonesia tahun 2000an. 1st. ed. Jakarta: Rajawali;
1986. 2 leaves.
3)
Pearce
EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. 1st transl. ed. Handoyo SY,
translator. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2013. 143-5, 167-8 p.
4)
Munawaroh
Siti. Anatomi Tubuh dalam Alqur’an. Academic Edu. 2012; Available from
URL:
https://www.academia.edu/2007614/Anatomi_tubuh_dalam_Alquran Accessed at 11:15 a.m. on September, 19th 2014.
5)
Nurlail,
Hasyim. Allahu Akbar! Tanda-tanda Kebesaran Allah Pada Tubuh Manusia.
VOA Islam. 2013 Des 15; Available from URL:
http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2013/12/15/28140/allahu-akbar-tandatanda-kebesaran-allah-pada-tubuh-manusia/#sthash.pfboIcpd.dpbs Accessed at 5:17 p.m. on September, 19th 2014.
6)
As-Sunnah.
Pembedahan Dada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Al Manhaj. 2007 Nov
28; Available from URL:
http://almanhaj.or.id/content/2286/slash/0/pembelahan-dada-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam/ Accessed at 5:45 p.m. on September, 19th 2014.
7)
Tanda
Tanda Kebesaran Allah SWT Terlihat di Langit dan Mahluk Ciptaan-Nya. Belajar Islam. 2014 Apr 24; Available from URL:
http://www.youtube.com/watch?v=Ea1Q0q94w7s Watched at 10.23 p.m. on September, 19th 2014.